10 Mei 2016

FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI


FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI


1.      Sejarah  perkembangan filsafat sains dan teknologi

Menurut sejarahnya, pada awalnya yang dimaksud dengan Filsafat Ilmu adalah filsafat sains. Namun pada kenyataannya Filsafat Ilmu sebagai sebuah disiplin memiliki objek kajian yang cukup luas yaitu baik natural sciences maupun social sciences sampai yang tergolong dalam ilmu humanities, termasuk ilmu–ilmu keagaamaan dan kebahasaan.
Dalam pandangan Filsafat Ilmu, proses  dan hasil keilmuan pada jenis ilmu apapun, sangat ditentukan oleh landasan filosofis yang mendasarinya. Landasan filosofis dimaksud adalah asumsi dasar, paradigma dan kerangka teori (theoretical framework).
Dalam sejarah perkembangan ilmu, ketiga hal ini memiliki keterkaitan tidak saja historis, tetapi juga sistematis. Disebut demikian, karena suatu paradigma tertentu lahir berdasarkan asumsi dasar tertentu, begitu pula teori tertentu bekerja tidak keluar dari ‘wilayah’ paradigmanya.dari ketiganya mengambil bentuk kerucut, dalam arti mulai dari yang umum ke yang lebih khusus.
Asumsi dasar proses keilmuan diidentifikasikan oleh Filsafat Ilmu menjadi beberapa aliran pemikiran, yang meliputi : rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan intuisionisme, sementara paradigma keilmuan (dalam tradisi sains ) meliputi : positivisme, neo-positivisme, konstruktifisme, dan teori kritis (critical theory). Masing-masing paradigma tersebut bisa mencangkup beberapa kerangka teori, yang secara serius dibangun dan ditawarkan oleh seorang ilmuwan atau kelompok ilmuwan tertentu.
Dari sini bisa dipahami, jika beberapa ilmu kemudian dapat diklasifikasikan menurut kesamaan karakteristiknya, yakni atas dasar kesamaan teori atau paradigm. Filsafat Ilmu sebagai bagian integral dari filsafat secara keseluruhan perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri secara keseluruhan. Menurut Lincoln Cuba, sebagai yang dikutip oleh Ali Abdul Azim, bahwa kita mengenal tiga babakan perkembangan paradigma dalam Filsafat Ilmu di Barat yaitu era prapositivisme, era positivisme dan era pasca modernisme. Era prapositivisme adalah era paling panjang dalam sejarah Filsafat Ilmu yang mencapai rentang waktu lebih dari dua ribu tahun.
Dalam uraian ini, cenderung mengklasifikasi perkembangan Filsafat Ilmu berdasarkan ciri khas yang mewarnai pada tiap fase perkembangan. Dari sejarah panjang filsafat, khususnya Filsafat Ilmu, perkembangannya terbagi ke dalam empat fase sebagai berikut:
  1. Filsafat Ilmu zaman kuno, yang dimulai sejak munculnya filsafat sampai dengan munculnya Renaisance.
  2. Filsafat Ilmu sejak munculnya Rennaisance sampai memasuki era positivism.
  3. Filsafat Ilmu zaman modern, sejak era positivisme sampai akhir abad kesembilan belas.
  4. Filsafat Ilmu era kontemporer yang merupakan perkembangan mutakhir, Filsafat Ilmu sejak awal abad kedua puluh sampai sekarang


2.      Keterkaitan dan penerapan ilmu filsafat sains dan teknologi dengan tugas sehari-hari
Filsafat Ilmu adalah suatu bidang studi filsafat yang obyek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi prulalitas ilmu pengetahuan. Sementara objek formalnya yaitu berupa hakekat ilmu pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang benar secara hakiki mengenai objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut pandang metode atau sistem yang filosofis.
Filsafat  sains dan teknologi mempunyai keterakaitan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari terlebih ketika kita berkecimpung dalam dunia pendidikan
Dunia pendidikan terkait dengan transfer ilmu pengetahuan dan dasar dari ilmu itu adalah filsafat, karena dari filsafat itulah muncul berbagai kajian ilmu pengetahuan. Dengan filsafat kita dapat lebih dalam memahami pengetahuan tidak hanya sebatas tahu, tetapi juga bisa memahami apa dibalik ilmu pengetahuan tersebut, termasuk untuk apa adanya ilmu itu, selain itu  dari perkembangan ilmu pengetahuan kemudian menghasilkan teknologi yang berkemampuan luar biasa dan beraneka macam. Dan manusia sebagai penghasil teknologi diarahkan menuju kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan maka penerapan ilmu filsafat sain dan teknologi dalam tugas sebagai pendidik menjadi hal yang penting, karena dengan filsafat kita jadi tahu logika (cara berpikir), etika, moral dan lain sebagainya, dan ini sangat penting bagi pendidik.
Ada beberapa manfaat filsafat ilmu antara lain :
  1. Menumbuh kembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan sehingga mampu menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.
  2. Membentuk dan mengembangkan wawasan epistemology ilmu pengetahuan sehingga moralitas kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah menjadi popular. Dengan demikian iptek dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepentingan subjek manusia melainkan juga kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
  3. Tuntutan etis, ilmu pengetahuan dapat dipertangungjawabkan sehingga kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera dan bahagia dalam kelestarian alam lingkungan semakin nyata.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar dengan santun

  Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Tugas 3.1.a.8.1 Blog Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Fasil...