Tiga Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
oleh Eva Hartati
Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Sains dan teknologi
Dosen : Prof. Dr. Hj. Siviana Murni, SH. M.Si.
Tiga
landasan pengembangan ilmu pengetahuan
Ada tiga dasar ilmu yaitu ontologi,
epistemologi dan aksiologi.
Dasar ontologi ilmu mencakup
seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia. Jadi masih
dalam jangkauan pengalaman manusia atau bersifat empiris. Objek empiris dapat
berupa objek material seperti ide-ide, nilai-nilai, tumbuhan, binatang,
batu-batuan dan manusia itu sendiri.
Ontologi merupakan salah satu objek
lapangan penelitian kefilsafatan yang paling kuno. Untuk memberi arti
tentang suatu objek ilmu ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan yaitu
asumsi pertama adalah suatu objek bisa dikelompokkan berdasarkan kesamaan
bentuk, sifat (substansi), struktur atau komparasi dan kuantitatif asumsi.
Asumsi kedua adalah kelestarian relatif artinya ilmu tidak mengalami perubahan
dalam periode tertentu (dalam waktu singkat). Asumsi ketiga yaitu determinasi
artinya ilmu menganut pola tertentu atau tidak terjadi secara kebetulan
(Supriyanto, 2003).
Epistemologi atau teori
pengetahuan yaitu cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ruang
lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang
dimiliki. Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologi
perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai
ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan
Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun
harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan
justru harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia
di bumi ini (Bakhtiar, 2005).
Aksiologi berarti
sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh, seberapa besar sumbangan ilmu bagi kebutuhan umat manusia. Dasar
aksiologi ini merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia karena dengan
ilmu segala keperluan dan kebutuhan manusia menjadi terpenuhi secara lebih
cepat dan lebih mudah.
Berdasarkan aksiologi, ilmu terlihat
jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud
adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada
permasalahan etika dan estetika. Etika mengandung dua arti yaitu kumpulan
pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia dan merupakan suatu
predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan atau
manusia-manusia lainnya. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena disekelilingnya.
wah ktiga landasan ini jg digunakan dalam kampusku sbgai paradigma dikampusku yakni unity of science. ayo kuliah dikampuskku. untuklk mengetahui lebih jauh silakan klik link berikut yaa https://walisongo.ac.id/
BalasHapus